Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

DIRJEN GTK MELUNCURKAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR, TUGAS GURU LEBIH MUDAH

guruahmadfauzi.com - Salam guru profesional, berjumpa kembali dengan website seputar dunia pendidikan yang berisi informasi kependidikan serta mengupas tuntas tentang kiprah guru sebagai pendidik, penulis dan pengusaha (guru 3 in 1) yang dikemas dengan bahasa sederhana untuk memberikan kontribusi memajukan pendidikan di Indonesia. Aamiin. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini guruahmadfauzi.com akan berbagi informasi tentang  SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 0510/B/BS.01.01/2022 tertanggal 27 Januari 2022  TENTANG AKTIVASI AKUN PEMBELAJARAN SEBAGAI AKSES MASUK PLATFORM MERDEKA MENGAJAR BAGI GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.

Dalam rangka mendukung pengembangan kapasitas guru dan tenaga kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengembangkan platform merdeka mengajar. Untuk mengakses Platform Merdeka Mengajar tersebut, guru harus melakukan aktivasi Akun Pembelajaran.Platform ini terdiri dari dari 4 (empat) fitur yaitu :

a. perangkat ajar;
b. laman kelas dan asesmen murid;
c. pelatihan mandiri dan video inspirasi; dan
d. bukti karya saya












4 komentar untuk "DIRJEN GTK MELUNCURKAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR, TUGAS GURU LEBIH MUDAH"

  1. Pertanyaan saya apakah bahan ajar yang ada Merdeka Mengajar itu adalah salah satu sumber ataukah hanya untuk memperkaya saja? Karena kalau murid saya kena solfegio, maka idealis saya sebagai seniman akan naik lagi seperti jaman2 dulu. Sedangkan hakikat Pendidikan Seni Budaya lebih pada pengembangan dan perubahan karakter siswa yang tidak estetik menjadi estetik. Saya sekarang mencoba untuk merdeka mengajar dan belajar, siswa saya berikan materi musik yang saya bungkus dengan aktivitas jual beli. karena berdasarkan hasil diagnostik yang saya lakukan kepada siswa saya cocok untuk desain aktivitas jual beli alat musik saat pembelajaran seni budaya. dan saya merancang pembelajaran hanya 1 KD saja, itu sudah 15 kali pertemuan. Kira2 bagaimana pak Fauzi selaku pengawas menaggapi apa yang sudah saya lakukan di kelas. Mohon responnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf Bu...saya bukan pengawas, saya guru kayak sampeyan. Kalau pendapat saya, apa yang dilakukan ibu sudah keren. ada differensiasi dalam pembelajaran. tidak harus textbook thinking harus keluar dari zona nyaman, Siswa memang perlu diajari tentang entrepreneur, karena singapura maju karena mereka banyak pengusahanya bukan pekerjanya. Semoga kedepannya lebih baik lagi. Belajar terus, Teruslah Belajar...

      Hapus
    2. Behhh.... salah yaaa??? wkwkwkwk ... tak pikir pak Fauzi pengawas! Baiklah gpp ... setidaknya saya punya teman yang se frequensi.
      semalem sempat saya download2 apa yang ada di platform yang berkenaan dengan seni musik. tapi kalo saya ngikuti ituh gak jalan, karena sudah pernah saya lakukan. dan gak semua anak suka dengan seni musik, untuk yang pemalu mereka lebih suka mengapresiasikan dirinya lewat seni rupa , tari, teater. Saya sudah mencoba diferensiasi sesuai 4 aspek seni tapi mereka masih kesulitan belajar mandiri. Alhasil ditengah2 dan akhir pelajaran mereka minta pindah. Untunglah seni budaya, tidak terlalu ada yang respon ... sehingga saya bebas dan merdeka untuk melakukan perubahan kurikulum sesuai keterbaruan dan nurani saya.

      Btw pak Fauzi guru Mapel apa?

      Hapus
    3. Dalam proses belajar mengajar menurut KH Maimun Zubair, kita tidak perlu atau memaksakan diri agar murid kita pintar. tapi yang bisa dilakukan dengan memperbaiki metode mengajar dan selalu evaluasi. jangan gunakan metode yang membuat makin jauh dari kita. ikat hati mereka dengan menggunkan bahasa mereka sendiri. sulit memang ,,,,tapi harus kita selalu mencobanya,,...jangan lupa kita doakan anak didik kita agar menjadi wasilah mengalirnya amal kepada kita...

      saya mengampu Teknik Pemesina SMKN 2 Sampang

      Hapus